Mengenal lebih jauh tentang Film

Pendahuluan

Film merupakan salah satu bentuk seni yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan manusia. Sejak kemunculannya pada akhir abad ke-19, film telah berkembang menjadi media yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik, menginspirasi, dan mempengaruhi pandangan serta budaya masyarakat. Film menggabungkan berbagai elemen seni seperti akting, musik, sinematografi, dan penulisan skenario menjadi satu kesatuan yang harmonis.

Film merupakan salah satu bentuk seni yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan manusia. Sejak kemunculannya pada akhir abad ke-19, film telah berkembang menjadi media yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik, menginspirasi, dan mempengaruhi pandangan serta budaya masyarakat. Film menggabungkan berbagai elemen seni seperti akting, musik, sinematografi, dan penulisan skenario menjadi satu kesatuan yang harmonis.

Perkembangan teknologi juga telah mengubah industri film secara signifikan. Dari era film bisu hingga era digital, setiap kemajuan teknologi membuka peluang baru bagi para pembuat film untuk mengekspresikan ide-ide kreatif mereka dengan cara yang lebih inovatif. Selain itu, akses yang semakin mudah terhadap teknologi pembuatan film dan platform distribusi seperti layanan streaming telah memberikan kesempatan bagi lebih banyak orang untuk terlibat dalam produksi dan konsumsi film.

Film juga berfungsi sebagai cermin sosial yang mencerminkan kondisi, isu, dan dinamika yang terjadi di masyarakat. Melalui film, terdapat banyak pesan pesan yang dapat tersampaikan secara mudah yang ada pada film. Film juga memiliki teknik teknik dalam pengambilan gambarnya agar film tersebut terlihat lebih menarik saat akan di tonton pada audiens.

Oleh karena itu, literatur review ini akan membahas tentang pesan – pesan yang ada pada setiap film dan teknik pengambilan gambar saat pembuatan film. Melalui pembahasan ini, diharapkan dapat lebih memudahkan dalam memberikan yang ada pada artikel di bawah.


(1)

Judul : Kajian and Gratification Pengguna Media Sosial Untuk Mendukung Performa Penjualan Film Melalui Opini Pra - Konsumsi

Jurnal : Vol 6 No 2 (2023): ROLLING Volume 6 Nomor 2 Tahun 2023

Publish : 8 November 2023

Penulis : Romdhi Fatkhur Rozi

Tujuan Penelitian :

Tujuan dari kajian ini melihat pada bagaimana potensi dari efek diskusi di ruang media sosial, memiliki pengaruh pada distribusi isu sebelum film diputar.

Objek dan Subjek :

Performa Penjualan Film dengan menggunakan teori Uses and Gratification.

Metode Penelitian :

Kajian ini dilakukan dengan metode eksploratif terhadap tinjauan teoritik dan kritis pada fenomena sosial terutama yang terjadi pada ruang digital platform media sosial. Kajian ini mencoba mengeksplorasi pada beberapa bentuk distribusi opini pra-konsumsi yang dilakukan oleh rumah produksi film dan bagaimana model tersebut berdampak terhadap performa film baik sampai pada tahap penerimaan keuntungan bruto dari film tersebut.

Hasil Temuan :

Setelah melakukan kajian ini yang dikaji melalui teori uses and gratification, penulis menemukan dari teori ini tampak bahwa aktivitas pengguna sosial media yang sekaligus juga sebagai pelanggan dan calon pelanggan dari produk kreatif seperti film dapat memengaruhi kesuksesan nilai ekonomi dari film. Keterlibatan pelanggan di media sosial dapat digunakan untuk memprediksi kinerja film.


(2)

Judul : Unsur Sinematik Dalam Membentuk Genre Found Footage Pada Film Keramat Karya Monty Tiwa

Jurnal : Vol 6 No 2 (2023): ROLLING Volume 6 Nomor 2 Tahun 2023

Publish : 30 Oktober 2023

Penulis : Muhammad Ariq Muzakki, Adri Yandi, Choiru Pradhono

Tujuan Penelitian :

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta mengindentifikasi bagaimana karakteristik dibangun melalui unsur sinematik untuk membentuk film.

Objek dan Subjek :

Film Keramat Karya Monty Tiwa yang begenre foundfootage yang memiliki kualitas akting yang realistis dan pengambilan gambar handheld layaknya dokumentasi sebuah kegiatan.

Metode Penelitian :

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif karena mengumpulkan data yang berupa gambar dan kata-kata yang kemudian akan dideskripsikan agar mudah dipahami oleh orang lain.

Hasil Penelitian :

Hasil penelitian dalam mengetahui peranan unsur sinematik yang dapat dikatakan karakterisitk found footage pada film Keramat jika memiliki ciri seperti, penggunaan setting on location, cahaya natural, kostum dan make-up natural, akting yang realistis, sudut pandang kamera subjektif, teknik kamera handheld, durasi pengambilan gambar panjang/long take, diegetic sound, teknik editing sederhana (cut to cut atau dip to black), adanya prolog/epilog. Dari penelitian ini, penulis menyadari bahwa dalam membuat sebuah film bergenre horor foundfootage, diperlukan kemiripan atau kedekatan dengan hal-hal nyata. Batasan fiksi dan kenyataanyang samar terjadi karena kualitas akting yang realistis dan pengambilan gambar handheld layaknya dokumentasi sebuah kegiatan.


(3)

Judul : Penerapan Diagetic Sound Pada Film Dokudrama “Bondar Hatabosi”

Jurnal : Vol 6 No 2 (2023): ROLLING Volume 6 Nomor 2 Tahun 2023

Publish : 8 November 2023

Penulis : Dwinta Arswendah, Giovani

Tujuan Penelitian :

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bahwa penerapan diagetic sound dalam sebuah film adalah untuk membantu visual dalam menyampaikan maklumat yang berkesan seperti membangun unsur dramatik, membangun ketegangan, membentuk jump scare, dan lainnya, serta mengarahkan perhatian audience untuk lebih khusus dan fokus pada objek di dalam gambar.

Objek dan Subjek :

Film Dokudrama “Bondar Hatabosi” dengan menggunakan peranan Diegetic Sound saling bersinergi.

Metode Penelitian :

Penelitian ini menggunakan tekhnik diagetic sound dan pendekatan neurosins dalam memproduksi suara dan pada film Bondar Hatabosi, yang di mana hal itu akan membuat pendengar lebih merasakan apa yang terjadi pada film lebih natural.

Hasil Penelitian :

Setelah melakukan penelitian ini, penulis menemukan tentang peranan suara dalam sebuah film memiliki fungsi krusial salah satunya agar film memiliki kebermanfaatan dan mampu berkesan bagi audiencenya. Peranan suara dalam sebuah film menghasilkan pesan tersendiri kepada audiencenya karena dampak yang diberikan masuk ke ranah psikologi, seperti memainkan emosi audience untuk ikut merasakan apa yang tampak pada visual sehingga audience mengalami rasa sedih maupun gembira. Dikemas dalam bentuk film bergenre dokudrama, sangat sesuai rasanya jika aspek diegetic sound mampu berpotensi untuk berperan penting dalam membentuk emosi audience dengan objek suara yaitu suara-suara alam (nature sound) dan lingkungan (kebudayaan) pada Desa Luat Hatabosi sebagai suara dengan bentuk realistis.


(4)

Judul : Tokoh Utama Pada Film AASHIQUI 2 Dalam Membangun Struktur Dramatik

Jurnal : Vol 1 No 1 (2018): Rolling Volume 1 Nomor 1 Tahun 2018

Publish : 26 Juli 2018

Penulis : Yanuar Rendika Ali Syahbana, Didik Suharijadi, Dwi Haryanto

Tujuan Penelitian :

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sebagai film drama, sineas dalam memproyeksikan kisah ke atas layar perlu memperhatikan bagian-bagian dramatik, untuk menciptakan struktur dramatik yang menarik. Struktur dramatik tersebut tersusun melalui alur cerita yang berperan menunjukkan pergantian dari setiap kejadian atau kondisi permasalahan secara kronologi.

Objek dan Subjek :

Pada Film Aashiqui 2 yang berfokus pada pembahasan struktur dramatik.

Metode Penelitian :

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan data primer yakni satu file film Aashiqui 2 dengan subtitle bahasa Indonesia dan dvd subtitle bahasa Inggris. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, studi pustaka dan dokumentasi.

Hasil Penelitian :

Hasil dari penelitian ini, peneliti menemukan skema struktur dramatik yang terdapat pada film Aashiqui 2. Struktur dramatik tersebut terdiri dari 10 tahap melalui pembagianpola tiga babak. Pada babak pertama terdapat 2 tahap yaitu exposition dan rising action I; pada babak kedua terdapat 6 tahap yaitu complication I, climax I, resolution I, rising action II, complication II dan climax II; pada babak ketiga terdapat 2 tahap yaitu resolution II dan conclution. Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan pada film Aashiqui 2, film ini mengalami pengembangan plot yang sesuai dengan pendapat Kernodle.


(5)

Judul : Analisis Semiotika Pada Film Laskar Pelangi

Jurnal : Jurnal Proporsi, Vol. 1 No.1 November 2015

Publish : November 2015

Penulis : Triadi Sya’dian

Tujuan Penelitian :

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui masalah pesan edukatif melalui adegan. Metode kualitatif dan pendekatan semiotik digunakan untuk mengungkapkan makna simbol yang ditemukan dalam film yang terlihat dan juga tersembunyi.

Objek dan Subjek :

Pada film Laskar Pelangi peneliti menggunakan analisi semiotika untuk mengkaji tanda pada film Laskar Pelangi.

Metode Penelitian :

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat induktif yaitu pengembangan konsep berdasarkan data yang ada.

Hasil Penelitian :

Hasil dari penelitian ini mendapatkan tentang tanda - tanda yang mendeskripsikan makna dari keadaan, kejadian, kostum, kekayaan, nama, bakat, kemiskinan. Semangat untuk mendapatkan pendidikan tergambar jelas pada film ini. Kesenjangan sosial juga sangat dirasakan dari ikon kostum dan bangunan sekolah yang ada pada film laskar pelangi.


(6)

Judul : Analisis Pengaruh Film Nussa dan Rara terhadap Empati Anak Usia Dini di Kota Padang

Jurnal : Volume 4 Nomor 2 Tahun 2020

Publish : 17 Agustus 2020

Penulis : Ade Ratna Sari Hutasuhut, Yaswinda

Tujuan Penelitian :

Tujuan dari penelitian ini merupakan untuk mengetahui bahwa film sangat berguna untuk membangun empati pada anak usia dini.

Objek dan Subjek :

Pengaruh Film Nussa dan Rara yang dapat mengembangkan empati anak anak pada usia dini.

Metode Penelitian :

Jenis penelitian ini adalah penelitiaan studi literatur, penelitian yang mengumpulkan data maupun karya tulis ilmiah yang berhubungan dengan topik penelitian dalam memecahkan suatu pokok permasalahan yang bertumpu pada penelaahanyang mendalam terhadap sumber-sumber penelitian yang relevan.

Hasil Penelitian :

Hasil dari jurnal ini, penulis menemukan dalam mengembangkan empati anak diperlukan media pembelajaran dan cara yang mengambil alih perhatian anak sehingga anak tertarik dalam memperhatikan apa yang disampaikan. Film ini merupakan solusi yang bisa dipakai untuk pembelajaran empati pada anak usia dini. Film Nussa dan Rara sangat baik untuk dikenalkan pada anak karena memuat karakter yang merarik dan unik. Setiap episode yang ditayangkan memuat berbagai nilai pendidikan yang baik untuk diserap dan dicontoh oleh anak.


(7)

Judul : Efektivitas Penggunaan Media Film Animasi Terhadap Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita

Jurnal : Volume 5 Nomor 3Tahun 2021 Halaman1271-1276

Publish : 17 April 2021

Penulis : Khavisa Pranata, Yauma Widya Kartika, Zulherman

Tujuan Penelitian :

Tujuan dari penelitian ini yaitu agar penggunaan media pembelajaran berkontribusi untuk membuat cara berpikir siswa sistematis dan mengetahui apa saja komponen penting dalam menulis dengan cara yang menyenangkan dan dapat dilihat langsung oleh siswa, media pembelajaran yang menarik sangat diperlukan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar khususnya pada pembelajaran menulis cerita

Objek dan Subjek :

Penggunaan media film animasi terhadap peningkatan keterampilan menulis oleh karena itu peneliti melakukan penelitian terhadap siswa IV SDN Rambutan 01

Metode Penelitian :

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dalam bentuk kuasi eksperimen (Quasi Experimental Design). Dalam penelitian, peran media pembelajaran yang digunakan berupa media film animasi yang disesuaikan dengan keperluan kegiatan.

Hasil Penelitian :

Penelitian ini membuktikan bahwa media pembelajaran film animasi berpengaruh efektif terhadap peningkatan keterampilan menulis cerita siswa kelas IV SDN Rambutan 01, sehingga berdampak pada kualitas kemampuan menulis siswa semakin baik.


(8)

Judul : ANALISIS SEMIOTIKA DAN PESAN MORAL PADA FILM IMPERFECT 2019 KARYA ERNEST PRAKASA

Jurnal : VOL. 3. NO. 2 April 2022

Publish : 1 Mei 2022

Penulis : Ryan Diputra, Yeni Nuraeni

Tujuan Penelitian :

Tujuan dari penelitian ini untuk mencari tau tentang pesan moral yang ada pada film Imperfect karya Ernest Prakasa.

Objek dan Subjek :

Film imperfect karya Ernest Prakasa memiliki pesan moral tersembunyi yang ada di filmnya yang bisa di jelaskan menggunakan teori semiotika

Metode Penelitian :

Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam - dalamnya melalui pengumpulan data sedalam - dalamnya.

Hasil Penelitian :

Peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat makna yang direpresentasikan dari film

Imperfect ini. Dalam film Imperfect beberapa kejadian di masyarakat direrpresentasikan dalam beberapa adegan film tersebut, seperti Rara yang merasa dirinya kurang menarik, atau tentang bagaimana pergaulan wanita ditunjukan dengan adegan pemeran utama bersama temannya. Pesan moral yang di dapat oleh peniliti adalah menjelaskan tentang moral yang dapat memberikan pelajaran dalam membina hubungan manusia dengan Pencipta dan pesan moral yang lainnya adalah yaitu moral yang mempelajari bagai mana semestinya seseorang dapat belajar menghargai dirinya sendiri.


(9)

Judul : Analisis Gaya Bahasa Pada Film Dilan 1990 Karya Pidi Baiq

Jurnal : Vol 11, No. 1 Tahun 2021

Publish : 28 Februari 2021

Penulis : Yanti Pustika Sari, Missriani, Wandiyo

Tujuan Penelitian :

Tujuan dari penelitian ini merupakan untuk mengetahui lebih dalam lagi gaya bahasa pada film “Dilan 1990” karena bahasa merupakan alat sakti dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.

Objek dan Subjek :

Gaya bahasa pada film Dilan 1990 perlu analisis lebih lanjut karena itu peneliti menonton dan menyimak dengan teliti.

Metode Penelitian :

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif merupakan salah satu dari jenis penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif.

Hasil Penelitian :

Hasil dari penelitian ini peneliti menemukan banyak gaya bahasa yang digunakan pada film Dilan 1990 seperti gaya bahasa metafora, gaya bahasa personifikasi, gaya bahasa ironi dan gaya bahasa pleonasme. Gaya bahasa metafora adalah gaya bahasa perbandingan dua hal secara langsung yang memiliki sifat sama atau hampir sama dalam bentuk analogi dan adanya konjungsi. Gaya bahasa personifikasi adalah gaya bahasa yang menggunakan sifat manusia pada benda yang mati dan seolah olah hidup. Gaya bahasa ironi adalah gaya bahasa yang disampaikan bertentangan dengan fakta yang mana bermaksud untuk menyindir secara halus. Dan gaya bahasa yang terakhir adalah gaya bahasa pleonisme adalah gaya bahasa yang menggunakan sepata kata yang sebenarnya tidak perlu diulangi lagi kata - katanya sudah jelas.


(10)

Judul : Komposisi Visual dan Tata Cahaya Pada Film Netflix Berjudul Squid Game

Jurnal : Vol.06 No.01 - October 2022

Publish : 28 Oktober 2022

Penulis : Stephani Inesia Linando, Martinus Eko Prasetyo

Tujuan Penelitian :

Tujuan dari jurnal ini merupakan untuk mengetahui sebua komposisi visual dan tata cahaya yang di gunakan pada film netflix berjudul “Squid Game”

Objek dan Subjek :

Film netflix berjudul Squid Game menggunakan banyak komposisi visual dan tata cahaya yang diharuskan lebih fokus lagi dalam meneliti film ini

Metode Penelitian :

Analisis ini dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan membaca maupun melihat langsung dan melakukan literature review terhadap karya utama.

Hasil Penelitian :

Hasil jurnal ini adalah, peneliti menemukan begitu banyak komposisi visual dan tata cahaya pada film Squid Game komposisi pertama yang ada pada film Squid Game merupakan komposisi The Rule of Third dan komposisi variasi The Rule of Third yang di variasikan. Dan tata cahaya yang digunakan pada film Squid Game menggunakan tata cahaya Highlight and Shadow dan Hard and Soft Lighting in Color, yang sangat cocok pada setiap episode yang ada pada film Squid Game.


(11)

Judul : Analisis Teknik Pengambilan Gambar One Shot Dalam Memvisualisasikan Perubahan Karakter Pada Film “Sabda Kekasih” Sutradara Azhari Zain

Jurnal : Volume. 1, No.1 Maret 2024

Publish : 3 Februari 2024

Penulis : Dwi Putri Mawar, Dani Manesah

Tujuan Penelitian :

Tujuan dari penelitian ini merupakan untuk mengetahui lebih dalam lagi dari teknik pengambilan gambar one shot dalam memvisualisasikan perubahan karakter pada sebuah film berjudul Sabda Kekasih

Objek dan Subjek :

Metode Penelitian :

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kulitataif dipilih untuk mengungkap teknik pengambilan gambar one shotdalam memvisualisasikan perubahan karakter pada tokoh utama.

Hasil Penelitian :

Hasil penelitian adalah peneliti menemukan bahwa penelitian ini akan menganalisis teknik pengambilan gambar one shot yang digunakan dalam memvisualisasikan perubahan karakter yang terjadi pada tokoh utama dalam film Sabda Kekasih. Pada penelitian ini, penulis akan berfokus pada adeganatau sceneyang menampilkan perubahan karakter pada tokoh utama yang diambil denganteknik pengambilan gambar one shot. Camera angle yang digunakan pada film ini adalah Eye level, sedangkan Type Shot yang digunakan yaitu bermacam ragam Wide Shot, Medium Shot, Close Up dan Medium Close Up. Dan perubahan karakter tersebut dapat dilihat dari dialog, ekspresi dan tingkah laku yang ditampilkan.


(12)

Judul : Analisa Teknik Sinematografi Pada Film Parasite

Jurnal : Vol.03 No. 01, Mar 2022, pp.100-126

Publish : 31 Februari 2022

Penulis : Yudhi David Ricardo Panjaitan, Nafisatul Hasanah, S. Kom., M.M.

Tujuan Penelitian :

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik teknik sinematografi dalam membuat film Parasite yang membuat film tersebut terlihat menarik.

Objek dan Subjek :

Metode Penelitian :

Dalam penelitian ini,metode yang digunakan penulis mengan-dalkan referensi dari jurnal-jurnal besar dengan menggunakan pendekatankuali-tatif deskriptif. Data yang diperoleh di-analisis, ditulis dalam format yang jelas, dan dijawab dengan pernyataan pertan-yaan yang mendetail.

Hasil Penelitian :

Hasil yang di temukan oleh peneliti dalam meneliti film Parasite yang menggunakan teknik sinematografi adalah bukan hanya teknik pengambilan saja yang dapat menghasilkan sinematografi, tapi dari tema yang di buat juga sangat berpengaruh dalam sinematografi dan ditambah lagi banyak menggunakan teknik - teknik untuk pengambilan gambar. Ada pula composition dalam pembuatan film ini yang membuat film ini terlihat sinematografi yaitu, Pattern, Leading Line, Rule of Third, Negative Space, dan Framing. Adapula cutting yang digunakan mereka yaitu, Jump Cut, J Cut, Slow Motion, Fade Out, Fade In dan in. Berikut merupakan teknik pengambilan gambar yang digunakan dalam pembuatan film Parasite, yaitu Low Angle, Eye Angle, High Angle, Bird Eye, dan Frog Eye.


(13)

Judul : PENERAPAN KONSEP REALISME PENATAAN SETTING DAN PROPERTI PADA FILM SURUH AYU

Jurnal : Vol.02 No.01 - Maret 2022

Publish : 31 Maret 2022

Penulis : Robby Anwar, Made Suparta, Ib. Hari Kayana Putra

Tujuan Penelitian :

Tujuan penelitian ini merupakan untuk mengetahu konsep realisme pada film Suruh Ayu yang dapat membuat film lebih terlihat nyata.

Objek dan Subjek :

Setting dan properti pada film suruh ayu yang mengharuskan peneliti berdiskusi pada sebuah forum diskusi.

Metode Penelitian :

Metode yang digunakan untuk jurnal ini adalah metode observasi karena peneliti membutuhkan data yang sesuai dengan ciptaan karya dan fakta.

Hasil Penelitian :

Penulis sudah melalui bersama mitra magang selama 1 semester, yang memberikan hal–hal positif dan saling bertukar pikiran sehingga penulis memiliki pengalaman dan pengetahuan yang baru bersama mitra magang. Dengan sering adanya pemutaran dan diskusi film, penulis dan mitra magang saling membuka dan bertukar pikiran untuk membahas suatu hal atau isu yang baru dalam film – film tersebut. Penulis sudah melakukan hasil riset terlebih dahulu untuk menulusuri lokasi yang digunakan pada film Suruh Ayu. Penulis juga mampu merealisasikan bagaimana konsep yang diinginkan dari sutradara dapat terwujud di dalam film Suruh Ayu, yaitu merealisasikan dari segi setting lokasi atau tempat di setiap scene, mampu merealisasikan beberapa properti yang dibuat hingga hand property yang dibutuhkan sebagai pendukung disetiap karakter atau tokoh yang diperankan, dan penulis mampu merealisasikan unsur unsur semiotika atau tanda yang ada di setiap scene nya.


(14)

Judul : ANALISIS ANGLE KAMERA POINT OF VIEW UNTUK MEMBANGUN PENCERITAAN TERBATAS DALAM FILM SEARCHING

Jurnal : Vol. 6 No. 1 - Mei 2023

Publish : 30 Mei 2023

Penulis : Eka Nur Amsy Samtrimandasari

Tujuan Penelitian :

Setiap shot tentu memiliki motivasi yang berbeda. Pemilihan shot untuk menempatkan kamera di posisi terbaik bagi sudut pandang penonton merupakan tujuan utama film dari unsur sinematografi. Sudut pandang atau yang biasa disebut dengan prespektif terdapat tiga macam, yaitu objektif, subjektif, dan point of view (POV). Jadi penelitian ini untuk menganalisi tentang angle kamera Point Of VieW (POV)

Objek dan Subjek :

Dalam film Searching terdapat angle kamera Point Of View (POV) yang terlihat menarik pada film ini dan membuat film ini terlihat nyata.

Metode Penelitian :

Metode kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Hasil Penelitian :

Film Melalui identifikasi dan analisis tiap scene dan shot pada angle kamera point of view (POV) yang diterapkan dalam film Searching dalam membangun penceritaan terbatas didapatkan simpulan bahwa penggunaan angle kamera sangat berperan penting untuk menentukan keterlibatan penonton pada sebuah adegan. Dengan penggunaan angle subjektif penonton ditempatkan pada sudut pandang karakter tertentu untuk langsung menyaksikan sebuah adegan melalui matanya. Penonton dapat melihat dan merasakan unsur dramatik yang sama dirasakan oleh karakter


(15)

Judul : PENERAPAN SETTING PROPERTI DENGAN KONSEP REALIS PADA FILM FIKSI “KAMBING HITAM”

Jurnal : Vol.02 No.02 – September 2022

Publish : 30 September 2022

Penulis : Ni Kadek Sruja Pegiyanti, I Dewa Made Darmawan, I Nyoman Payuyasa

Tujuan Penelitian :

Penelitian ini bertujuan untuk membuat setting dengan konsep realis pada film fiksi Kambing Hitam.

Objek dan Subjek :

Setting properti dengan konsep realis pada film Kambing Hitam membutuhkan analisis yang tepat agar film terlihat sangat menarik

Metode Penelitian :

Metode yang digunakan merupakan metode kualitatif karena metode ini yang menurut peniliti paling tepat untuk menganalisis.

Hasil Penelitian :

Proses pembuatan karya film dengan hasil yang baik dan berkualitas tentunya memerlukan banyak hal untuk mewujudkannya. Salah satunya yaitu merancang konsep artistik film “Kambing Hitam”. Penerapan konsep artistik yang meliputi setting lokasi dengan merancang floor plan dan membuat rancangan properti.


(16)

Judul : PENERAPAN PERGERAKAN KAMERA DINAMIS PADA FILM PENDEK BUKAN SALAHKU DI CV LUAR KOTAK AUDIO VISUAL

Jurnal : Vol.03 No.01–Maret 2023

Publish : 1 April 2023

Penulis : I Putu Kevin Andika Prananda, I Kadek Puriartha, Made Rai Budaya Bumiarta

Tujuan Penelitian :

Tujuan penelitian ini adalah bertujuan untuk membuat sebuah film agar menjadi lebih menarik dengan menggunakan pergerakan kamera dinamis.

Objek dan Subjek :

Penerapan pergerakan kamera dinamis pada film ipendek bukan salahku memerlukan suatu analisis yang kompleks.

Metode Penelitian :

Pada pelaksanaan proses produksi ini metode yang di terapkan dalam sebuah produksi suatu produksi film melakukan tahapan dan prosedur yang harus di laksanakan dengan kata lain yakni Standar Opersional Prosedur atau yang sering di dengar dengan SOP.

Hasil Penelitian :

Di dalam mengemban tugas sebagai mahasiswa hal yang menjadi puncak di dalam tersebut yakni adalah tugas akhir, dalam hal ini disebut dengan studi/projek independen, melalui jalur ini mahasiswa bebas menentukan karya apa yang akan menjadi luaran sebagai tugas akhir nantinya namun tetap pada bimbingan mitra dan dosen pembimbing. Karya yang di produksi oleh mahasiswa dibimbing penuh dan di dukung penuh oleh mitra dudi sebagai mitra yang memmiliki kredibilitas yang baik, sehingga nantinya karya yang di produksi mampu memberikan hiburan ke masyarakat luas.


(17)

Judul : PENERAPAN EDITING CUT TO CUT DALAM FILM PERSETERUAN

Jurnal : Vol.03 No.01–Maret 2023

Publish : 1 April 2023

Penulis : I Kadek Galang Chandra Deva, I Dewa Made Darmawan, I Nyoman Payuyasa

Tujuan Penelitian :

Penelitian ini bertujuan untuk membuat film Perseteruan lebih menarik lagi dengan editing cut to cut.

Objek dan Subjek :

Penerapan editing cut to cut dalam film Perseteruan memerlukan suatu analisis yang penting.

Metode Penelitian :

Adapun tahapan dan prosedur yang dilakukan oleh penulis dalam memproduksi film Perseteruan ini telah dijalankan sesuai dengan SOP ( Standar Operational Procedure ) yang meliputi tahapan pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Dengan diterapkannya SOP tersebut, kinerja dalam memproduksi suatu karya akan berjalan dengan baik. Penulis dalam garapan film pendek Perseteruan ini berperan sebagai editor, dimana editor sendiri memiliki tanggung jawab langsung tanpa adanya manipulasi pada gambar dan transisi merupakan proses pemotongan gambar dengan menggunakan transisi perpindahan pada gambar.

Hasil Penelitian :

Penerapan teknik cut to cut pada karya film ini memiliki ciri khasnya tersendiri dalam menuturkan cerita pada film pendek Perseteruan, Sehingga mampu untuk memainkan emosi penonton dalam menikmati karya film pendek Perseteruan. Seperti yang terdapat pada scene kedua, dimana dalam scene tersebut editor ingin menekankan kesan dramatis sekaligus menyedihkan, adapun penerapan teknik cut to cut yang digunakan oleh penulis telah mampu memberikan penyampaian alur cerita yang menarik dan penuh makna. Dengan diterapkannya teknik cut to cut di beberapa scene pada film Perseteruan, diharapkan mampu untuk memberikan penyampaian cerita yang lebih baik kepada penonton melalui media film pendek drama aksi.


(18)

Judul : Pembentukan Konsep Diri Remaja Penonton Film Dilan 1990 di Yogyakarta

Jurnal : VOLUME 18, NOMOR 1, Juni 2021: 105-122

Publish : Juni 2021

Penulis : Rebekka Rismayanti

Tujuan Penelitian :

Penelitian ini bertujuan untuk membentuk konsep diri remaja penonton film Dilan 1990 di Yogyakarta

Objek dan Subjek :

Konsep diri remaja penonton film Dilan 1990 di Yogyakarta membutuhkan riset langsung kepada remaja di Yogyakarta.

Metode Penelitian :

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang bertumpu pada proses yang disepakati antara peneliti dan subjek penelitian untuk

mendapatkan data deskriptif mengenai orang atau perilaku yang diamati (Moleong, 2010, h. 11).

Hasil Penelitian :

Hasil penelitian menunjukkan peran film pada konsep diri penonton remaja SMA di Yogyakarta. Film yang dipilih adalah Dilan 1990, sedangkan subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri 2 Yogyakarta yang terdiri dari lima perempuan dan lima laki-laki serta terlibat diskusi mengenai topik penelitian. Siswa SMA ini dipilih melalui grup khusus penggemar Dilan.

(19)

Judul : Analisis resepsi audiens remaja terhadap romantisme film Dilan 1990

Jurnal : Volume 5, No. 1, 2021, hlm. 1-21

Publish : Maret 2021

Penulis : Rivga Agusta

Tujuan Penelitian :

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis audiens remaja terhadap romantisme film Dilan 1990.

Objek dan Subjek :

Romantisme film Dilan 1990 membutuhkan audiens remaja untuk sebuah analisis.

Metode Penelitian :

Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir induktif.

Hasil Penelitian :

Romantisisme dibangun dari suasana keadaan alam sebagai latar penceritaan yang mendukung perasaan hari karakter dalam cerita. Seperti pada konsep romantisisme Neyos meliputi pada konsep romantisme “Kembali ke Alam” (Pratiwi dkk., 2013). Konsep ini berpandangan bahwa alam adalah sesuatu yang mendukung dan menentukan perasaan hati manusia. Alam menggambarkan periode romantik, perumpamaan, ide, dan metafora (Efsa, 2015). Maksud dari pandangan ini adalah perasaan hati manusia tergantung pula dari bagaimana keadaan alam di sekitarnya. Alam memiliki pengaruh besar pada pengarang beraliran romantis. Seperti kesunyian desa di malam hari sebagi bagian dari keindahan alam dapat memberi motif romantis dalam sebuah suasana cerita.


(20)

Judul : CONCEPT OF FORM IN THE FILM DILAN 1990

Jurnal : Vol.12 No.2 Juli 2021

Publish : 28 Juni 2021

Penulis : Naafi Nur Rohma


Tujuan Penelitian :

Penelitian ini bertujuan untuk memikirkan sebuah konsep dalam film Dilan 1990

Objek dan Subjek :

Konsep dari film Dilan 1990 yang harus di pikirkan oleh peneliti dengan baik dan matang.

Metode Penelitian :

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, khususnya memakai pendekatan Konsep Bentuk yang ddkembangkan oleh David Bordwell dan Kristin Thompson. Pendekatan itu dipakai untuk menganalisa konsep bentuk pada film Dilan 1990.

Hasil Penelitian :

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada adegan pengantar film Dilan 1990 dapat disimpulkan bahwa film ini menceritakan kisah percintaan remaja SMA di tahun 1990. Penceritaannya memiliki konsep bentuk yang sesuai dengan teori David Bordwell & Kristin Thompson. Sehingga, tidak mengherankan jika film Dilan 1990 mampu menarik perhatian dan minat penonton untuk melihatnya. Hal ini dikarenakan bentuk dan sistem yang bekerja pada film sangat kompleks. 


Kesimpulan

Memahami kesan film dan teknik pengambilan gambar sangat penting untuk memahami seni sinematografi. Film, sebagai media visual yang kompleks, dapat menyampaikan berbagai emosi dan pesan kepada penontonnya. Untuk mencapai tujuan ini, kru film, terutama sinematografer, harus memilih dan menerapkan teknik pengambilan gambar yang tepat.

Dalam film, berbagai kesan dapat dihasilkan dari teknik pengambilan gambar seperti sudut pandang, komposisi, pencahayaan, dan gerakan kamera. Misalnya, karakter dengan sudut pandang yang rendah dapat terlihat lebih kuat dan dominan, sedangkan karakter dengan sudut pandang yang tinggi dapat terlihat lebih kecil dan rentan. Sebuah komposisi yang tidak seimbang dapat menimbulkan rasa cemas atau tegang, sedangkan yang seimbang dapat menimbulkan kesan tenang dan damai. Pencahayaan yang redup dapat menimbulkan rasa misterius atau menakutkan, sedangkan pencahayaan yang terang dapat menciptakan suasana yang ceria dan optimis. Sementara gerakan kamera yang statis dapat memberikan kesan formal dan serius, gerakan kamera yang dinamis dapat memberikan kesan dinamis dan hidup.

Pembuat film harus memiliki pemahaman yang baik tentang teknik pengambilan gambar dan bagaimana mereka dapat menciptakan kesan. Dengan mengetahui teknik-teknik ini, mereka dapat menyampaikan pesan dan cerita mereka dengan lebih baik dan membuat kesan pada penonton.

Komponen seperti musik, sinematografi, dan editing dapat digunakan dalam film untuk menciptakan kesan. Kesan-kesan ini dapat berupa kesan emosi, visual, suara, atau temporal. Mereka juga dapat dipengaruhi oleh teknik pengambilan gambar dalam film, seperti sinematografi, editing, penggunaan kamera, dan efek visual. Oleh karena itu, menggunakan teknik pengambilan gambar yang tepat dan elemen yang tepat saat membuat film dapat membantu menciptakan kesan yang diinginkan dan meningkatkan kualitas film.


Daftar Pustaka

https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/3837753

https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/3837764

https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/3837788

https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/3837791

https://scholar.archive.org/work/4bh2mf7jr5chraipszkkqpl2ii/access/wayback/http://e-journal.potensi-utama.ac.id/ojs/index.php/PROPORSI/article/download/497/608

https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/590

https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/867

https://ejurnal.universitaskarimun.ac.id/index.php/ILKOM/article/view/199

https://jurnal.instiki.ac.id/index.php/jurnalbahasarupa/article/view/1139

https://journal.asdkvi.or.id/index.php/Misterius/article/view/48

https://journal.uib.ac.id/index.php/joint/article/view/6556

https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/3426891

https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/3426906

https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/2619552

https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/3148884

https://journal.isi.ac.id/index.php/sense/article/download/9543/3154

https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/pembahsi/article/download/4317/pdf_1

https://ojs.uajy.ac.id/index.php/jik/article/download/4036/2175/11731

https://jurnal.unpad.ac.id/protvf/article/download/28808/15212

https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/capture/article/download/2446/2850


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis lengkap lagu "Cinta Terakhir" karya Ari Lasso

Penjelasan tentang Tipografi dan penggunaannya dalam Dunia Desain